Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Indonesia bersama dengan Kementerian Kesehatan RI, mengembangkan program layanan Sanitarian di seluruh pusat kesehatan masyarakat.
"Pengembangan program Sanitarian melalui penguatan kerja sama antara HAKLI dan Kemenkes RI, saat digelar Rakernas di hotel 101 Darmawangsa Kebayoran Baru Jakarta Selatan, pada hari Jumat 21 Februari 2020," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Rabu.
Sanitarian adalah seorang pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
"Kerja sama tersebut pula mendorong masyarakat hidup sehat di masyarakat desa dalam menghadapi wabah penyakit berbahaya," jelasnya.
Dia mengatakan, program satu desa dengan satu petugas sanitarian adalah salah satu terobosan yang sangat bagus sekali guna meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Menindaklanjuti program kerja sama tersebut kata Boy Yandra, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik langsung ke bupati setempat maupun melalui Bappeda serta organisasi perangkat daerah terkait.
"Program yang dikembangkan HAKLI berkaitan erat dengan program Dinas Kesehatan terutama menangani penurunan angka stunting selain membantu persoalan kesehatan masyarakat seperti penanganan penyakit malaria, DBD dan masalah lingkungan," jelasnya.
Sebelumnya dalam rakernas yang diikuti 34 perwakilan HAKLI seluruh Indonesia, Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan RI, dr Kirana Pritasari MQIH mengatakan bahwa ini kegiatan dan ide sangat luar biasa yang dilakukan oleh HAKLI.
"Selama ini program pemerintah untuk pelayanan kesehatan yang ada tenaga ahlinya dan paling dekat dengan masyarakat adanya di Puskesmas, hingga saat ini standardnya baru satu orang tenaga ahli di setiap puskesmas," jelasnya.
Dia mengatakan, ada yang perlu diketahui jika penduduk satu wilayah satu kerja puskesmas itu terdapat kurang lebih sekitar 30 ribuan orang. Dengan kondisi seperti ini dapat kita pahami betapa kurangnya tenaga ahli di setiap daerah.
Ketua HAKLI Info, Prof Dr Arif Sumantri SKM, Mkes menjelaskan, jika pendampingan tenaga ahli kesehatan memang sangat diperlukan, terutama tenaga ahli kesehatan yang diperuntukkan untuk menjangkau pelosok-pelosok desa yang ada di seluruh Kepulauan Indonesia.
"Dengan adanya kegiatan sanitarian yang akan dilakukan dalam satu desa satu sanitarian upaya bagi satu daerah terpencil perbatasan kepulauan di kawasan transmigrasi untuk dilakukan pendampingan melalui sanitarian yang ditempatkan di desa. Sehingga dapat menjadi satu nilai penguatan akselerasi dalam pencapaian program SDGs 30," terangnya.
Ia menambahkan jika nantinya disetiap desa akan ditempatkan tenaga ahli kesehatan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan di lingkungan masyarakat.
Pewarta : Kasmono
Uploader : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA
Moskow (ANTARA) - Badan Pengawas Kesehatan Konsumen di Rusia, Rospotrebnadzor, mengumumkan bahwa kandidat vaksin COVID-19 buatan Vector Institute, yang diberi nama EpiVacCorona, terbukti efektif 100 persen jika merujuk pada hasil uji klinis tahap awal.
JAKARTA, KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak Rabu (13/1/2021). Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.
VOAINDONESIA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa vaksinasi massal terkait virus corona tidak akan menghasilkan imunitas kelompok pada tahun ini.
JAKARTA,TRANSMETRONEWS.CO.ID – Perkembangan Pendidikan Sumber daya Manusia Kesehatan yang diselenggarakan Politeknik Kesehatan telah melintasi waktu dan mandat sejarah selama beberap periode. Metamorfosis kelembagaan Poltekkes yang telah dilalui bertujuan untuk menjamin setiap rakyat dapat hidup sehat dan mendapatkan pelayanan Kesehatan yang adil dan merata, hal tersebut sesuai amanah konstitusi UUD’45 pasal 28H. (Negara menjamin setiap rakyat hidup sehat dan mendapatkan lingkungan yang baik secara fisik, kimia, biologi dan sosial).
JAKARTA, TRANSMETRONEWS.CO.ID – Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M, M.Kes. selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) yang juga sebagai Guru Besar UIN Jakarta), menyampaikan pentingnya Peran Profesi Kesehatan Lingkungan pada Protokol Kesehatan di Lingkungan kerja, pada kegiatan seminar oleh Mahasiswa Kesehatan Lingkungan FIKES UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Kamis, 19 November 2020 secara online melalui zoom cloud meeting dan streaming youtube Envihsa UIN Jakarta.
Penyebaran Virus Covid-19 yang terus terjadi di dunia termasuk di Indonesia dan saat ini yang merambah hampir semua provinsi dan kabupaten/kota Indonesia terus meningkat, sejalan dengan itu maka perhatian pemerintah pusat serta daerah menjadi hal serius yang tidak bisa diremehkan. Sejak bulan Maret 2020 hingga bulan september 2020 terus berkembang.
TRANSMETRONEWS.CO.ID – Menyambut World Environmental Health Day (WEHD) atau Hari Kesehatan Lingkungan Dunia yang diperingati setiap tanggal 26 September dan bertepatan dengan pandemi SARS-COV2 (Covid-19) yang mengalami trend peningkatan secara global selama lebih delapan bulan sejak ditemukan di China, banyak perubahan yang menyebabkan harus dapat beradaptasi, seolah covid-19 menjadi Transformer di setiap elemen.
Bandung - Seribu orang ahli kesehatan lingkungan atau sanitarian akan 'kepung' Kota Bandung untuk mengajak masyarakat peduli terhadap sanitasi. Mereka yang tergabung Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kota Bandung siap mengembangkan perilaku budaya hidup sehat di tengah-tengah masyarakat.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Seminar Sehari di Aula Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kemenkes Kupang, Sabtu (14/9/2019).
Seminar tersebut untuk memperingati Hari Kesehatan Lingkungan se-Dunia.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul HAKLI NTT Bahas Masalah Sampah, Dorong Sarjana Kesling Gandeng Stakeholder, https://kupang.tribunnews.com/2019/09/17/hakli-ntt-bahas-masalah-sampah-dorong-sarjana-kesling-gandeng-stakeholder.
Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Apolonia Matilde
Lingkungan yang tercemar bisa menganggu tumbuh kembang anak dan berimplikasi bagi masa depannya. Pencemaran itu bisa berupa asap kendaraan bermotor, debu, sampah tidak pada tempatnya, jajanan tak sehat, asap kayu bakar hingga suara bising.
Mungkin Anda sudah tahu itu. Tapi tahukah Anda bahwa cemaran lingkungan berbahaya bisa datang dari rumah? Menurut Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Balitbangkes Kemenkes RI, dr D. Anwar Musadad, cemaran lingkungan yang berasal dari rumah bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun seringkali hal ini tak disadari oleh para orangtua.